top of page
Writer's pictureChico Hindarto

TERPERANGKAP DI ANTARA LOGIKA DAN MITOS

Ketika memulai menonton lagi serial di layanan streaming, saya memilih The Outsiders yang diangkat dari novel Stephen King. The Outsiders adalah salah satu novel yang relatif baru dari Stephen King, diterbitkan pada 2018. Cerita yang memadukan antara kasus kriminal dan mitos tradisi ini disutradarai oleh 7 sutradara, salah satunya adalah Jason Bateman yang berperan sebagai Ralph Anderson di serial ini.



Serial yang terdiri dari 10 episode ini mengisahkan kondisi membingungkan yang dihadapi detektif Ralph Anderson (Ben Mendelsohn) atas kasus pembunuhan anak 11-tahun, Frankie Peterson, dengan Terry Maitland (Jason Bateman) sebagai tersangka. Maitland yang berprofesi sebagai guru dan pelatih baseball, ditangkap di depan penonton saat pertandingan baseball. Saksi-saksi yang memberatkan Terry dipatahkan dengan bukti bahwa Maitland pada saat pembunuhan punya alibi yang kuat. Pengacara Maitland, Howard Salomon (Bill Camp), mendapatkan bukti alibi berupa video rekaman Maitland sedang menghadiri konferensi di luar kota pada waktu yang bersamaan dengan prakiraan waktu pembunuhan Frankie Peterson di Cherokee City, Georgia.


Insiden yang terjadi saat kasus Maitland akan disidangkan, membuat Anderson dikenakan cuti administratif, dan harus konsultasi secara reguler dengan psikolog. Rasa penasaran Anderson akan kasus pembunuhan Frankie Peterson, membuatnya bekerjasama dengan Salomon dan Alec Pelley (Jeremy Bobb), asisten Salomon. Pelley merekomendasi untuk menggunakan jasa detektif swasta di Chicago, Holly Gibney (Cynthia Erivo) yang memiliki kemampuan analisa di luar nalar manusia. Meskipun tokoh Gibney baru tampil di episode 3, Dark Uncle, dia menjadi tokoh sentral bersama Anderson di episode selanjutnya. Gibney memiliki kecerdasan yang luar biasa, bahkan dia menjadi objek penelitian para ilmuwan saat dia anak-anak. Dalam penyelidikannya, Gibney bertemu dengan Andy Katcavage (Derek Cecil) saat melakukan investigasi di lokasi mobil van berplat New York yang dicuri oleh pembunuh. Hasil investigasi Gibney menemukan ada dua kasus pembunuhan yang sama dengan kasus Maitland. Korban di kedua kasus tersebut juga anak-anak, dan dibuktikan juga bahwa pelaku punya alibi yang kuat, lagi di tempat yang jauh dari lokasi pembunuhan.


Tiga kasus pembunuhan yang diinvestigasi Gibney, mengungkapkan adanya kematian berantai lanjutan para anggota keluarga korban pembunuhan dan anggota keluarga. Hasil temuan Gibney mengerucut pada pelaku pembunuhan yang melakukan tiga kasus tersebut. Temuan tersebut dianggap tidak masuk akal oleh Anderson, Salomon, dan Pelley. Gibney berusaha sebisa mungkin untuk meyakinkan Anderson yang menggunakan logika penyidikan polisi. Benturan antara logika dan mitos kultural terjadi antara Gibney dan Anderson. Bukti-bukti yang diajukan oleh Gibney pada akhirnya meyakinkan Anderson dan perwira polisi Yunis Sablo (Yul Vazquez). Mereka memutuskan untuk menyelamatkan bakal tersangka yang akan bernasib sama seperti Maitland di Cecil, Tennessee. Katcavage juga ikut dalam kelompok penyelamat tersebut. Dengan pengorbanan yang sangat besar, kelompok penyelamat berhasil menolong bakal tersangka. Di akhir cerita, Kenneth Hayes (Michael Esper) sebagai jaksa penuntut, membersihkan nama Anderson dari tuduhan sebagai pembunuh Frankie Peterson, berdasarkan bukti-bukti yang didapatkan oleh Anderson dan Sablo.


Serial ini memaksa para tokoh terperangkap pada kebingungan antara logika dan kepercayaan akan mitos yang ditujukan untuk menakut-nakuti anak kecil. Stephen King membuat karyanya dengan riset mengenai mitos yang ada kemiripan pada berbagai bangsa. Tujuan utama dari mitos ini adalah agar anak-anak mematuhi apa yang dilarang oleh orang tua mereka, dengan konsekuensi menakutkan jika larangan tersebut dilanggar. Tokoh Gibney yang jenius, mencoba untuk menerima temuan di luar nalar sebagai hasil investigasinya. Di sepanjang serial, ada beberapa momen yang menunjukkan betapa jeniusnya Gibney, seperti: menghitung tinggi gedung secara akurat, menjawab tebak-tebakan potongan dialog film dengan tepat, dan mengetahui hasil akhir puzzle dari keping puzzle yang bertebaran. Anderson dengan logika seorang penyidik senior di kepolisian, sulit untuk menerima hal-hal di luar nalar, meskipun dia sendiri mengalami kejadian yang tidak logis terkait dengan investigasi kasus yang ditanganinya.


Setting favorit cerita-cerita Stephen King adalah kota kecil atau tempat yang terpencil. Tidak terlalu banyak ceritanya yang diangkat ke film atau serial televisi berlokasi di kota besar. Membangun rasa misteri dan horror yang mencekam lebih dipilih King dengan lokasi seperti ini di film-film sebelumnya, seperti 1922, Stand by Me, Misery, The Shinning, Needful Things, Pet Sematary, dan Carrie. Bukan kali ini juga King mengisahkan anak kecil sebagai korban pembunuhan. Sebelum The Outsiders, anak kecil menjadi korban pembunuhan di film It, The Green Mile, dan Doctor Sleep. Kematian anak-anak membuat nuansa tragis menjadi lebih intens untuk penonton, karena anak-anak dipersepsikan sebagai korban yang tidak berdaya.


Meskipun banyak novel atau cerita pendek bestseller karya Stephen King diangkat menjadi film, tidak semua penggarapannya berhasil. Hal yang menarik adalah karya King yang bermuatan horror, mutu penggarapannya tidak sebaik karyanya yang bertema drama, kecuali The Shining (1980). Empat film bertema drama karya King yang mendapatkan penilaian bagus adalah Stand by Me (1984), Misery (1990), The Shawshank Redemption (1994), dan The Green Mile (1999). Selain penilaian yang baik untuk film-film layar lebar tersbut, The Outsiders (2020) dan Mr. Mercedes (2017) merupakan dua film karya King di kanal streaming yang terbaik hingga saat ini.

27 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page