Bangor merupakan kota yang berada di sepanjang sungai Penobscot di negara bagian Maine, Amerika Serikat. Di masa lalu, Bangor dikenal sebagai tempat penting untuk penebangan pohon dan industri bahan mentah kayu. Pada tahun 1830-an, kota ini memiliki lebih dari 300 tempat pemotongan kayu, sehingga Bangor disebut sebagai “Lumber Capital of the World.” Penduduk kota ini terbilang tidak terlalu banyak, sekitar 32,000 jiwa. Meskipun Bangor memiliki bandara internasional sebagai pintu masuk ke kota ini, kami memilih untuk mengendarai mobil dari Boston dengan durasi sekitar 4 jam. Masuk Bangor pada sore hari, Kamis, 30 Maret 2017, kami disambut dengan langit mendung tanpa gerimis. Suasana musim dingin masih belum lepas, meskipun resminya musim semi dimulai pada 20 Maret 2017. Menjelajah kota kecil ini dengan kendaraan bermotor tidaklah terlalu memerlukan waktu yang lama, karena jarak antara lokasi yang menarik untuk dikunjungi tidaklah terlalu berjauhan.
Kota Bangor sangat sering dikaitkan dengan pengarang Stephen King yang berdomisili disini bersama istrinya Tabitha King. Lokasi yang kami kunjungi di perjalanan ini seluruhnya ada keterkaitan dengan Stephen King dan karya-karyanya yang menggunakan Bangor sebagai latar belakang cerita.
Pada cerita berjudul “It” mengenai monster badut bernama Pennywise, kota Bangor disamarkan dengan nama Derry. Pengambilan gambar film dari cerita ini juga dilakukan di Bangor dengan berbagai ikon kota tersebut sebagai bagian dari cerita. Film “It” ditayangkan sebagai film TV pada tahun 1990, dan dirilis ulang sebagai film layar lebar pada 8 September 2017.
Bersebelahan dengan hotel yang kami inapi di main street, terdapat Cross Insurance Center, gedung sentra konvensi yang juga berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan konser. Ikon kota Bangor terletak di depan gedung tersebut, yaitu patung Paul Bunyan. Tokoh ini adalah mitos raksasa penebang kayu di foklor tradisi oral Amerika. Diceritakan Paul Bunyan adalah buruh yang melebihi kemampuan manusia biasa. Patung dengan tinggi sekitar 9,5 meter ini seolah tersenyum kepada siapapun yang melintasi main street. Senyum Paul Bunyan yang simpatik berubah menjadi mengerikan ketika kerasukan roh jahat di cerita “It” karya Stephen King. Patung Paul Bunyan juga sekilas disebutkan di cerita “Insomnia” karya master horror ini. Selain di Bangor, mitos penebang kayu raksasa ini juga dikenal di negara bagian lain di Amerika Serikat, seperti di Minnesota dan Michigan. Meskipun dikenal di Amerika, dikisahkan bahwa Paul Bunyan berasal dari wilayah Kanada yang berbahasa Perancis.
Berkendara sekitar 5 menit dari patung Paul Bunyan, kami sampai di alamat 47 West Broadway. Rumah kuno berwarna merah tua dengan pagar beranda berwarna putih berlokasi di situ. Pagar gerbang rumah tersebut berwarna hitam bermotif sarang laba-laba, dengan ornamen kelelawar di kiri kanan gerbang. Salju yang masih menutupi halaman semakin membuat rumah tersebut menonjol dibandingkan rumah-rumah di sekitarnya. Rumah itu dimiliki oleh Stephen King, meskipun dia sudah tidak tinggal di sana secara permanen. Rumah dengan halaman yang lapang itu memancarkan keseraman yang bisa jadi memberikan inspirasi cerita horror yang dituliskan Stephen King di rumah tersebut. Stephen King saat ini memiliki lebih dari satu rumah, namun rumah berlanggam Victorian ini adalah yang dianggap paling mewakili karakter kisah-kisah horror penulis itu. Meskipun berkesan terbuka, perimeter rumah ini dilengkapi pengaman untuk mencegah orang asing masuk. Hal ini dipicu oleh kejadian buruk yang dialami oleh Tabitha King, ketika seorang asing masuk dengan paksa ke rumah tersebut dan mengancam keluarga King berdasarkan tuduhan plagiarisme Stephen King atas novel yang berjudul Misery. Penerobos itu mengatakan bahwa buku tersebut dituliskan berdasarkan pengalaman hidup anggota keluarganya, tetapi tidak ada penyebutan yang diberikan oleh King di Misery mengenai hal ini.
Lokasi ini menjadi salah satu daya tarik Bangor, terutama untuk para penggemar karya Stephen King. Bahkan ada penyelenggara wisata lokal yang menawarkan tour Stephen King, dengan menyinggahi rumah dan apartemen yang pernah dihuni penulis ini, serta lokasi-lokasi yang terkait dengan karyanya. Sayangnya, jadwal kunjungan ke Bangor kali ini tidak sesuai dengan jam pelaksanaan tur yang berdurasi sekitar tiga jam tersebut.
Suasana muram Bangor sepertinya menjadi inspirasi yang tidak pernah habis bagi Stephen King. Kisah Stephen King mengenai tanah pemakaman yang dapat menghidupkan hewan yang sudah meninggal, inspirasinya dari pemakaman di pinggiran Bangor yang juga menjadi salah satu objek turisme, yaitu Mt. Hope. Pemakaman yang dibangun pada tahun 1834 ini merupakan inspirasi “Pet Sematary.” Ketika kisah tersebut diangkat menjadi film, pemakaman Mt. Hope menjadi salah satu tempat pengambilan gambar. Di film tersebut, Stephen King berperan sebagai pendeta.
Layaknya sebuah kota, Bangor juga memiliki bangunan ikonik yaitu Thomas Hill Standpipe yang berada di dataran tertinggi di kota tersebut. Bangunan tersebut dibangun pada tahun 1897 berfungsi sebagai penyedia air bagi warga Bangor. Keindahan wilayah seputar Bangor dapat dilihat dari puncak bangunan tersebut. Kabarnya, Stephen King menulis novel “It” di bangku taman di lokasi tersebut. Stephen King menjadikan tempat pemasok air tersebut sebagai tempat berhantu dan berbahaya. Menyusuri jalan yang menurun dari Thomas Hill Standpipe, dijumpai pojokan antara jalan Union dan Jackson. Lokasi dimana perahu kertas tokoh Georgie Denbrough di dalam cerita “It” masuk ke gorong-gorong, tempat badut Pennywise berada.
Meskipun Bangor adalah kota yang terbilang kecil, Stephen King mampu untuk melakukan eksplorasi pojok-pojok kota tersebut secara kreatif ke dalam cerita yang dituliskan sebagai novel, kumpulan cerita pendek, dan skrip film. Beberapa cerita lain karya Stephen King yang berlatar belakang Bangor adalah “Maximum Overdrive,” “Langoliers” (dari kumpulan cerita berjudul “Four Past Midnight”), dan “The Mangler.” Mengunjungi secara langsung sumber cerita-cerita tersebut memberikan pengalaman menarik.
Comentarios